Evaluasi Konstruksi Bangunan Ponpes Akan Diperketat

Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap konstruksi bangunan pondok pesantren (Ponpes) di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil setelah terjadinya runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan hal ini saat berada di Posko Tim Penyelamat Gabungan di lokasi runtuhnya bangunan di Sidoarjo pada hari Senin (6/10/2025). Dia menegaskan bahwa evaluasi ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. “Semua akan dievaluasi setelah seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai,”

Untuk menjalankan evaluasi tersebut, Kementerian PU akan berkolaborasi dengan kementerian lain seperti Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri, serta pemerintah daerah setempat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua Ponpes di Indonesia dibangun sesuai dengan standar keamanan dan regulasi yang ada.

Sementara itu, perhatian utama saat ini adalah menyelamatkan dan mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan di Ponpes Al Khoziny. Menurut laporan terakhir dari Basarnas, jumlah korban meninggal dunia mencapai 63 orang, dengan enam di antaranya ditemukan dalam keadaan tidak utuh. Dari total korban yang dievakuasi, 104 orang dinyatakan selamat, sementara diperkirakan masih ada 10 korban yang terperangkap di bawah reruntuhan. “Semua akan dievaluasi setelah seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai,” kata Dody. Pemerintah berkomitmen untuk melakukan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.